Sebuah ide untuk menciptakan alat hitung
yang bisa digunakan untuk membantu pekerjaan manusia telah ada sejak
berpuluh-puluh tahun yang lalu. Namun orang yang paling besar jasanya
dalam mempercepat perkembangan komputer adalah Charles Babbage, seorang
matematikawan Inggris yang pada tahun 1820-an memiliki ide untuk
menciptakan sebuah komputer mekanis.
Ide Ini muncul setelah Babbage melihat
kesamaan antara perhitungan matematika dengan gerakan mekanik, di mana
gerakan mesin ternyata diketahui melakukan hal yang sama secara terus
menerus secara kontinyu.
Butuh waktu puluhan tahun bagi Babbage
untuk terus berusaha mewujudkan idenya tersebut. Hingga akhirnya di
tahun 1821, Babbage berhasil menciptakan konsep komputer mekanis
pertamanya yang diberi nama Difference Engine.
Dalam perjalanannya, konsep Difference
Engine barulah benar-benar bisa terwujud pada tahun 1823, setelah
pemerintah Inggris memberikan Babbage kucuran dana sebesar £ 1700 untuk
memulai proyek pembuatan alat temuannya tersebut. Namun dalam prakteknya
proses pembuatan Difference Engine rupanya memakan biaya yang lebih
banyak hingga menghabiskan lebih dari £ 17.000 dana pemerintah Inggris,
sebelum akhirnya rampung sembilan tahun kemudian tepatnya pada 1832.
Difference Engine merupakan komputer
mekanik pertama di dunia yang memiliki fungsi untuk membuat tabulasi
polinomial. Polinomial sendiri merupakan pernyataan matematika yang
melibatkan jumlahan perkalian pangkat dalam satu atau lebih variabel
dengan koefisien. Rumitnya perhitungan dalam Polinomial menjadi dasar
motivasi Babbage untuk menciptakan Difference Engine, karena alat itu
dapat membuat table polinomial secara akurat dan menyimpan data
perhitungannya di dalam mesin itu sendiri.
Difference Engine memiliki ukuran yang
cukup besar yakni tinggi mencapai 8 meter dan bobot hingga 15 ton.
Mahalnya biaya produksi menyebabkan Difference Engine tidak benar-benar
selesai karena pemerintah menghentikan dukungan pada proyek tersebut.
– Analytical Engine
Proyek penciptaan komputer mekanik
Difference Engine yang menyedot banyak biaya dan waktu yang sangat lama
membuat pihak pemerintah Inggris menghentikan proses pemberian bantuan
dana untuk Babbage. Namun merasa putus asa, Babbage terus mengembangkan
alat ciptaannya tersebut hingga lahirlah beberapa versi lain yang lebih
baik. Pada tahun 1871, penemuan itu mencapai puncaknya setelah Babbage
menciptakan versi terakhir yang diberi nama mesin penganalisis
(Analytical Engine).
Analytical Engine merupakan mesin
pertama yang dapat diprogram sebagai alat untuk menganalisis dan memilih
operasi aritmatika tertentu yang ingin dilakukan pada setiap langkah.
Dalam sistem kerjanya, mesin analisis buatan Babbage itu menggunakan
kartu-kartu berlubang (punched-card) yang serupa dengan yang digunakan
pada alat tenun mekanis karya Joseph Marie Jacquard yang ditemukan pada
tahun 1800-an.
Sayangnya proses analisis yang dilakukan
mesin ini tidak pernah mencapai kata sempurna. Barulah di tahun 1843,
seorang ilmuwan bernama Lady Ada Augusta Lovelace memberi bantuan dengan
menerjemahkan deskripsi mesin Analytical Engine yang dibuat oleh
matematikawan Italia Luigi Menabrea untuk Babbage, sehingga dalam
prosesnya bisa menginstruksikan mesin analisis untuk mengulang
operasi-operasi tertentu.
Sejarah penemuan komputer mekanik buatan
Babbage tak berhenti sampai disitu saja. Oleh beberapa ilmuwan lain,
karyanya tersebut dikembangkan dan menjadi lebih baik dari segi fungsi.
Berkat jasanya yang sangat besar tersebut, Charles Babbage kemudian
mendapat gelar kehormatan sebagai Bapaknya Komputer, jauh sebelum Alan
Mathison Turing yang memegang gelar sebagai bapak ilmu komputer dan
pionir dari ilmu kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
Reviews:
Post a Comment